IPB University Berencana Dirikan Kampus Cabang di Malaysia

Institut Pertanian Bogor (IPB) University berencana membangun kampus di Malaysia. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Rektor IPB, Arif Satria, dalam acara Webinar Pendidikan Tinggi di Masa Depan: Menggali Diferensiasi, Memperkuat Daya Saing pada Selasa (18/10/2022) lalu.
“Saya sedang merancang untuk membuka kampus IPB University di Malaysia,” tutur Arif dalam rilis resmi yang diterima oleh detikEdu, Rabu (19/10/2022).
Pembangunan kampus IPB di Malaysia, kata Arif, dilatarbelakangi oleh kebutuhan veteriner yang tinggi di negeri Jiran tersebut. Sementara itu, suplai SDM di sana tidak terlalu mencukupi.
Dalam telekonferensi yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tersebut, Arif mengatakan rencana pendirian kampus itu sebagai salah satu upaya IPB untuk menjadi perguruan tinggi yang berdaya saing di tingkat lokal dan global.
“Bappenas menurut saya perlu menunjuk perguruan tinggi di Indonesia yang siap bertahan di level global, menjadi high education corporation yang efisien, berdaya saing dengan perguruan tinggi lokal dan global,” ujarnya.
Inovasi untuk Perubahan Global
Arif mengatakan, SDM yang berkualitas tinggi sangat diperlukan untuk menghasilkan berbagai inovasi khususnya dalam menjawab perubahan global. Hal ini tergantung oleh skenario perguruan tinggi di masa depan.
Sebagai contoh, skenario My University di mana mahasiswa dapat menentukan kurikulumnya sendiri sesuai kebutuhan. Pada skenario itu, maka dosen akan mengalami pergeseran fungsi yang dahsyat.
Australia dan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) telah memiliki beberapa skenario untuk perguruan tinggi masa depan. Berkaitan dengan itu, Arif berharap nantinya Indonesia juga memiliki skenarionya sendiri.
“Perguruan tinggi di Indonesia dikustomisasi sesuai dengan skenario, tidak bisa digeneralisir. Ada tiga jenis skenario perguruan tinggi di Indonesia, yakni universitas riset dunia, universitas kewirausahaan, dan universitas kompetensi unggul,” tuturnya.
Ketiga skenario tersebut, dilebur dalam satu istilah yakni techno-socio entrepreneurial university. IPB University juga memiliki visi dan misi untuk menjadi perguruan tinggi ini. Pembangunan science techno park turut mendukung pencapaian visi misi tersebut. Demi mendukung terciptanya berbagai inovasi, karakter dan integritas SDM juga menjadi pendukung utama.
Rektor IPB itu mengatakan, karakter SDM yang positif memiliki korelasi yang erat dengan kesuksesan ekonomi sebuah negara.
Melalui kesempatan yang sama, Arif juga membahas fenomena perubahan global yang terjadi. Perubahan global itu diakselerasi oleh teknologi, alam dan sosial politik, sehingga mitigasi berupa inovasi menjadi salah satu upaya yang tepat.
“Inovasi adalah kunci. Survival sebuah negara akan bergantung pada inovasinya. Ketika setiap krisis bisa memunculkan inovasi-inovasi baru, maka itulah yang akan membuat kita dapat bertahan,” ujarnya.
Menurutnya, sumber daya manusia (SDM) yang kreatif dan mampu berinovasi menjadi penentu perekonomian negara.
“Kriteria inovasi yang mesti kita dorong adalah yang mampu memberikan solusi, berorientasi future practice dan revolusi 4.0, inklusif yang menyentuh masyarakat kelas bawah, serta dapat memperkuat kedaulatan bioekonomi,” ujar Arif.